Rilis Ungkap Kasus 5 Warga ditemukan Tergeletak di Bantargebang, Kapolda : Kasus ini adalah Pembunuhan Berantai (Serial Killer) dengan cara Diracun

Spread the love

GANTARI.ID JAKARTA – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Fadil Imran pimpin langsung Rilis ungkap Kasus penemuan 5 warga awalnya diduga keracunan, 3 orang tewas dan 2 berhasil selamat setelah dirawat dirumah sakit Bantargebang pada tanggal 12 Januari 2023.

Kegiatan Rilis ungkap Kasus oleh Kapolda didampingi Direskrimum Kombes Pol Hengki Heriyadi, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki, Kabid Humas Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Kabiddokkes Kombes Pol Hery Wijatmoko, Perwakilan apsifor, Kasat reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Tri Buana Yudha dan Kapolsek Bantargebang Kompol Samsono yang dilaksanakan di Ruang Aula Satya Haprabu gedung dit Reskrimum PMJ, Kamis (19/1/2023).

Kapolda kepada wartawan mengatakan kasus penemuan 5 orang warga tergeletak diduga keracunan yang baru-baru ini terjadi di Bekasi, ternyata buntut dari aksi yang disebut Kapolda Metro Jaya sebagai Pembunuhan Berantai atau ‘Serial Killer’ para tersangka.

“Tanggal 12 Januari 2023 Pukul 08.00 WIB Diterima informasi dari masyarakat ada 5 warga diduga keracunan karena dari mulutnya berbusa bahwa korban meninggal 3 orang, 2 orang sekarat.” kata Fadil mengawali penjelasannya.

Lima orang tersebut bernama Ai Maimunah (40) dan NR (5) (perempuan) serta Ridwan Abdul Muiz (23), Muhammad Riswandi (17), dan Muhammad Dede Solehudin (34) (laki-laki).

Tiga dari lima korban meninggal dunia, yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi.

Kasus lantas ditangani Polres Metro Bekasi kota namun seiring perkembangan dilimpahkan ke Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Hal ini dilakukan agar semakin mengerucutkan dugaan-dugaan yang sempat beredar, bahwa kasus itu merupakan kasus pembunuhan.

Dia katakan agar teka-teki kematian 3 korban tersebut bisa terjawab dengan pasti, apakah ini pidana atau bukan maka kasus ini dilakukan penyelidikan dengan menggunakan investigasi berbasis scientific.

“Teman-teman penyidik harus patuh dan taat pada metode penyidikan scientific agar tidak terjebak pada kesimpulan yang kebenarannya dapat digugah,” terang Fadil.

Ia lantas menjelaskan bahwa kasus tersebut, setelah didalami adalah kasus pembunuhan karena narasi yang dikembangkan bahwa ketiga korban mati karena keracunan itu tidak benar, tapi itu pembunuhan.

Hasil dari pemeriksaan melalui kerjasama direskrimum Polda Metro Jaya, Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota dengan kolaborasi inter frofesi dalam rangka scientific Crime Investigation dari Labfor, Psikologi Forensik, Dokter Forensik, Digital forensik dan para ahli kasus ini adalah pembunuhan dengan diracun.

Pengakuan pelaku, pembunuhan Ini adalah perjalanan perjuangan Pembunuhan sehingga terjadi serial killer.

Dari hasil labfor sampel muntahan dan kopi seduh yang diperiksa dia menerangkan hasilnya ada kandungan aldicard yakni pestisida yang sangat beracun racun.

Akibat pembunuhan dengan cara kopi seduh dicampur racun ini mengakibatkan 3 orang meninggal dan 2 orang sekarat dan berhasil diselamatkan setelah dirawat di rumah sakit Bantargebang.

Melalui olah tkp dan pemeriksaan saksi saksi, dalam perkara ini, 3 orang diciduk polisi, 2 diciduk di Cianjur dan 1adalah korban yang selamat akibat keracunan dan sekarang dirawat di Rumak Sakit Polri Kramat Jati dan ditetapkan sebagai tersangka.

Ketiga tersangka adalah Wowon Irawan alias Aki atau suami dari korban tewas Ai Maimunah, tersangka kedua Solihin alias Dulloh tetangga Pelaku Wowon di Cianjur dan tersangka ke tiga Muhammad Dede Solehudin yang selamat karena hanya minum sedikit kopi yang dicampur racun.

Kapolda jelaskan peran tersangka dalam kasus ini adalah pertama tersangka Wowon menyuruh melakukan pembunuhan dan memberi dana untuk melakukan pembunuhan, tersangka Solihin berperan untuk mengontrak TKP, mengantar korban dari Cianjur ke TKP, membeli racun dan meracik racun kedalam kopi dan memberikan kopi berisi racun kepada para korban serta tersangka Muhammad Dede Solehudin menggali lobang di TKP perintah Dulloh, membeli kopi 5 sachet dan bersama tersangka Dulloh menyeduh kopi dengan racun untuk dibagikan kepada korban.

Fadil lanjutkan melalui periksaan oleh Psikologi Forensik setelah pelaku diamankan ternyata salah seorang pelaku mengakui telah membunuh korban lainnya.

Korban ini ia kubur di samping rumahnya yang berada di Cianjur, Jawa Barat. tim Inafis dari Polda Metro Jaya berhasil menemukan 2 jenazah yang dikubur. 2 korban ini dikubur oleh tersangka Solihin di satu lubang yang sama.

Untuk mengelabui warga, ia memberikan semen dan menggunakan atasnya sebagai kandang ayam selain itu, polisi juga membongkar 1 kuburan di depan rumah tersangka lain yang bernama Wowon.

“Di depan rumah Wowon, ditemukan jenazah anak kecil berusia 2 tahun yang diduga sebagai anak Wowon dengan salah seorang istri. Polisi juga menemukan 1 jenazah lain yang tewas di rumah kontrakan di kecamatan Ciranjang, Cianjur dan di Garut satu orang dikuburkan, setelah sebelumnya dibuang di laut,” kata Fadil menjelaskan.

Berdasarkan investigasi dari saksi, pelakunya adalah ketiga tersangka yang sudah kita amankan yakni Wowon, Solihin, dan Solehudin, ketiganya orang dekat dari para korban.

“Bahkan salah satu pelaku adalah suami dari korban,” terang Fadil.

Menurutnya motif yang mendasari para pelaku melakukan pembunuhan sangat aneh dan tidak masuk akal, Motif para korban dibunuh karena mengetahui tindak kejahatan lain yang dilakukan para tersangka.

“Bahwa para pelaku ini berdasarkan pengakuan, melakukan sebuah perjalanan perjuangan pembunuhan,”

“Ternyata korban meninggal dunia di Bekasi dibunuh para tersangka karena korban mengetahui tersangka melakukan tindak pidana lain,” ucap Fadil

Adapun tindak kejahatan lain yang dilakukan oleh tersangka yang diketahui oleh korban adalah penipuan dengan modus dapat memberikan kekayaan atau pesugihan. Karena pelaku dianggap oleh para korbannya memiliki kemampuan spiritual. Tidak hanya melakukan penipuan, dalam aksinya tersangka juga membunuh para korbannya.

“Mereka melakukan serangkaian pembunuhan Berantai atau ‘Serial Killer’ dengan motif janji-janji yang dikemas kemampuan supranatural agar membuat orang menjadi sukses dan kaya,” tegas Fadil

Fadil mengimbau semua pihak agar berhati-hati terhadap janji-janji berbau supranatural. Dia juga meminta orang yang merasa kehilangan anggota keluarga dan diduga pernah berkomunikasi dengan tiga tersangka untuk melapor.

“Jika ada keluarga yang hilang dan pernah berhubungan dengan para tersangka dan belum ditemukan bisa menghubungi Polda Metro Jaya untuk kita lakukan penyelidikan,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *