GANTARI.ID, JAKARTA – Pdt Prof Benyamin Fleming Intan, PH.D menyuarakan konsep pluralisme dan Pancasila dalam orasi ilmiah saat pelaksanaan Sidang Senat Terbuka Pengukuhan guru besarnya di Aula John Calvin, Reformed Millenium Center Indonesia, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (27/5/2023). Benyamin mempercayai seharusnya kemajemukan agama harus menciptakan kebaikan untuk masyarakat.
Namun kerap kali agama menjadi pemicu tindakan intoleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Tindakan intoleransi kata di pada umumnya terjadi dengan rumah ibadah. Ia melihat agama menyangkut kehidupan formal manusia salah satunya dalam pemerintahan.
“Sekulerisme bukan solusi dari radikalisme agama. Karena pendekatan sekularisme meminggirkan agama dari ruang publik,” kata dia.
Untuk itu Benyamin melihat pendekatan yang cocok untuk diterapkan di Indonesia adalah konsep pluralisme dan Pancasila. Ia mengungkapkan Pancasila dalam perjalanan lahirnya bukan tanpa tantangan dari konsep negara agama maupun negara sekularisme.
“Seperti pemberontakan DI/TII untuk membangun negara Islam, Indonesia juga pernah mengalami pemberontakan komunis yang menganut paham sekulerisme. Dari situ lahir Pancasila yang diterima oleh dua golongan (golongan Islam dan golongan kebangsaan),” ujar Benyamin.
Sila pertama dalam Pancasila Ketuhanan yang maha esa disebut Benyamin menunjukkan Indonesia bukan sebagai negara agama ataupun negara sekuler melainkan negara religius yang mengedepankan nasionalisme dan persatuan.
“Kekerasan dan radikalisme agama di Indonesia jelas merupakan suatu anomali dan tidak bisa dilihat mewakili agama itu sendiri,” ujar Benyamin.
Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Ali Ramdhani berharap dengan adanya pengukuhan guru besar di STT Reformed Injili Internasional dapat membantu kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia.
“Berbagi kasih diantara kita semua. Mengambil jalan nilai tengah diantara hubungan antar manusia. Tidak ekstrim kiri dan ekstrim kanan. Hari ini kita berbahagia, mari bersama-sama membangun semangat kebersamaan melalui forum akademik ini. Sebagai ahli di bidang teologi politik. Agar tetap menyuarakan suara nya demi kemajemukan di Indonesia,” kata Ali Ramdhani Sementara itu, Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas juga mengucapkan selamat atas pengukuhan guru besar Prof Benyamin.
“Tema ini sangat relevan dalam dinamika kehidupan bangsa dalam menyambut tahun politik. Apalagi profesor merupakan jabatan tertinggi di dunia akademisi. Semoga beliau dapat memberikan sumbangsih dalam pemikiran politik dan praktis nya dan berkontribusi dalam dunia pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat,” kata Gus Yaqut.