GANTARI.ID, BATUBARA – PT BSI atau Buana Sawit Indah yang terletak di desa Petatal, kecamatan Datuk Tanah Datar, kabupaten Batubara kembali mengoperasikan pabrik pengolahan kelapa sawitnya atau PKS.
Setelah beberapa pekan perusahaan tersebut menghentikan pengoperasiannya terkait kelengkapan perijinan oleh dinas Lingkungan Hidup kabupaten Batubara. Setelah melalui berbagai tahapan, sekarang sudah dapat beroperasi karena sudah dapat rekomendasi dari pihak terkait.
Menurut informasi, kendala yang dialami soal perusahaan yang tidak melaporkan hasil uji lab atau parameter corong udara seperti juga boiler, genset, ijin penempatan limbah dan parameter udara. Namun setelah mengikuti hal yang dimaksud, akhirnya pada Senin (26/6/2023) penyegelan pun telah dicabut oleh dinas lingkungan hidup. Dan pada hari itu juga pihak perusahan PKS BSI langsung beroperasi seperti biasa. Demikian pantauan awak media dilokasi PKS tersebut.
Sementara itu pimpinan perusahaan PT Buana Sawit Indah Ir H Tendi mengatakan diruang kerjanya, perusahaan dan masyarakat sekitar selalu bersinergi sampai sekarang ini. Hanya saja karena ada kesalahan sedikit soal adminstratif sempat berhenti beroprasi. Namun sekarang semua sudah selesai segala hal yang dimaksud dan kita sudah beroprasi, ujarnya.
PT BSI akan berupaya lebih baik lagi kedepanya, warga sekitar juga banyak yang bekerja di perusahaan ini. Hal itu dibenarkan ketua SPSI Suryono.
Diakhir wawancara, pihak perusahaan menyampaikan juga rasa terima kasih kepada Bupati Baubara serta dinas LH (Lingkungan Hidup). Yang mana kami sangat senang dengan dicabutnya sanksi atminstrasi oleh dinas Lingkungan Hidup.
Karena sudah 3 pekan kami tidak bekerja karena saya disini juga mewakili anggota kerja, kami juga berterima kasih pada pimpinan perusahaan PT BSI desa perkebunan Petatal bapak Ir H Tendi yang mana banyak menolong warga yang menganggur, mereka bisa bekerja di PT BSI karena kami butuh pekerjaan karena untuk kami mempunyai anak istri sekali lagi kami bersyukur karena sudah dicabut segel serta saknsi adminstrasi hingga kami bisa bekerja kembali pungkas ketua SPSI PT BSI.
(Susyanto)